Halo, Bisa Bicara dengan Cognitive Function MBTI? Pt. 2

Mengenal MBTI melalui Personality Types Carl G. Jung

Cychronicle
8 min readMar 21, 2021
Mengenal MBTI

Pada bagian sebelumnya kita telah banyak membicarakan mengenai awal proses kelahiran MBTI dan membahas mengenai keraguan para pakar terhadap MBTI. Kekurangan pada MBTI ini tidak membuat kita mengesampingkanya begitu saja. Beberapa psikolog masih percaya bahwa MBTI dapat digunakan untuk membantu proses ekplorasi diri. Untuk menggunakan MBTI secara optimal guna eksplorasi diri kita perlu mengetahui lebih dalam mengenai konsep dasar yang menjadi acuan indikator dalam MBTI melalui cognitive function-nya.

Di antara kita mungkin sudah ada yang mengetahui bahwa penilaian yang dilakukan dalam MBTI didasari oleh 4 kategori. Empat kategori tersebut masing-masing dibagi menjadi 2 jenis yaitu Introvert (I) vs Extrovert (E), Intuition (N) vs Sensing (S), Feeling (F) vs Thinking (T), dan Judging (J) vs Perceiving (P). MBTI ini dirancang melalui pengukuran preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. Melalui 4 kategori tadi kita dapat melihat preferensi dan kecenderungan kepribadian seseorang dengan menggunakan tes MBTI.

Pada tulisan sebelumnya, kita mengetahui bahwa MBTI ini merupakan pengembangan dari teori tipologi Psychological types milik Carl Gustav Jung atau Carl Jung, yang dilakukan oleh Isabela Briggs Myers dan Katharine Myres Cook. Dalam mengenal MBTI lebih dalam kita setidaknya perlu mengetahui tentang Psychological types milik Carl Jung ini. Carl Jung merupakan seorang Psikoanalisis ternama. Pada 1921, Carl Jung mengeluarkan buku berjudul Psychological Types yang membahas teori tipologi miliknya. Carl Jung menyatakan bahwa bahasan pada buku tersebut berasal dari perkiraan dan hasil pengamatan bebasnya. Kita juga perlu mengetahui bahwa teori ini datang sebelum adanya psikologi modern yang menggunakan metode ilmiah.

Pada buku Psychological Types Carl Jung mengemukakan pendapatnya mengenai cognitive funtcion (fungsi kognitif) manusia. Fungsi ini digunakan manusia dalam menjalani kehidupan. Fungsi kognitif ini terdapat 2 jenis yaitu Judging dan Perceiving. Judging merupakan preferensi seseorang dalam membuat keputusan, sedangkan, Perceiving merupakan preferensi seseorang dalam melihat dunia.

Kedua jenis tadi masing-masing terbagi menjadi 2 bagian lagi. Pada Judging terdapat fungsi Feeling (F) dan Thinking (T), sedangkan Perceiving memiliki fungsi Sensing (S) dan Intuition (N). Jung mengatakan bahwa 4 fungsi tersebut merupakan fungsi utama yang digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupan. Hal-hal tersebutlah yang menjadi buyut dari MBTI.

Penggolongan dari 4 fungsi ini juga dilakukan berdasarkan sifatnya yaitu rasional dan irrasional. Fungsi bersifat rasional meliputi Thinking (T) dan Sensing (S), sedangkan sifat Irrasional meliputi Feeling (F) dan Intuitive (N).

Selain konsep 4 cognitive function, dalam Psychological types milik Jung juga terdapat dua Sikap (Attitude) yaitu introverted yang berfokus pada dunia dalam dan extroverted yang berfokus pada dunia luar. Kedua sikap tadi mempengaruhi keempat cognitive function. Sehingga keempat fungsi tadi dibagi lagi tiap fungsinya menjadi 8 fungsi.

Jadi, ada Introverted Feeling (Fi) dan Extroverted Feeling (Fe), kemudian Introverted Thinking (Ti) dan Extroverted Thinking (Te), Extroverted Sensing (Se) dan Introverted Sensing (Si), serta Introverted Intuition (Ni) dan Extroverted Intuition (Ne). Menurut Jung cognitives function dan dua sikap utama memiliki pengaruh kuat pada orientasi ego seseorang saat menyelesaikan tugas-tugas adaptif dan tuntutan lingkungan.

Banyak ya? Iya, bahkan sebenarnya konsep Jung mengenai konsep Psychology Type ini sangatlah kompleks. Setelah itu, konsep tersebut dikembangkan oleh John Beebe. Pengembangan ini tentunya dilakukan berdasarkan teori-teori Carl Jung lainya. John beebe memformulasikan struktur tersebut dengan mengurutkan 4 fungsi kesadaran yang menjadi fungsi utama berdasarkan fungsi yang paling kuat sampai yang paling lemah. Kemudian 4 fungsi utama itu diikuti oleh 4 fungsi shadow dari yang paling kuat hingga paling lemah. Kuat dan lemah disini maksudnya paling sering kita gunakan dan paling jarang kita gunakan.

Dari konsep tersebut sulit lagi untuk disederhanakan, sehingga belum ada tes resmi mengenai konsep ini. Hingga pengaplikasian teori ini dikembangkan lagi oleh Katharine dan Isabel dalam bentuk tes kepribadian yang mudah dipahami. Penyederhanaan ini mengantarkan banyak orang menganggap bahwa MBTI mendikotomikan antara Introvert dan Extrovert, Sensing dan Intuitive, Thingking dan Feeling, Judging dan Perceiving. Sedangkan, pada konsep awal Jung, 8 fungsi tersebut ditekankan sebagai satu kesatuan dan dimiliki oleh setiap individu hanya intensitas urutan penggunaannya saja yang berbeda-beda.

Sebelumnya, dijelaskan bahwa dari 8 fungsi (Fi, Fe, Ti, Te, Si, Se, Ni, dan Ne) terdapat 4 fungsi utama yang paling sering kita gunakan dengan kesadaran dan 4 fungsi shadow yang jarang nampak di diri kita, karena berada di alam bawah sadar kita. Fungsi shadow akan tampak ketika seseorang sedang dalam tekanan yang berat.

Untuk saat ini kita fokus pada 4 fungsi utama atau fungsi kesadaran. Pada fungsi utama paling atas terdapat dominan, auxiliary, tertiary, dan inferior. Dari susunannya fungsi yang paling atas merupakan fungsi yang paling sering kita gunakan dan tampak pada diri kita serta digunakan secara natural dan sadar. Sedangkan, fungsi yang paling bawah merupakan yang paling jarang disadari keberadaanya oleh diri kita.

Fungsi dominan merupakan fungsi yang memiliki peran banyak sejak kita kecil. Fungsi ini merupakan fungsi yang paling nyaman untuk digunakan bagi seseorang. Selain itu, penggunaan fungsi dominan digunakan secara natural dan selalu berkontribusi dalam kegiatan sehari-hari seorang individu. Kemudian, fungsi auxiliary merupakan fungsi yang ditujukan untuk mengimbangi fungsi dominan agar tidak terlalu mendominasi. Fungsi ini lebih dapat disadari ketika seseorang mulai beranjak dewasa. Jika, fungsi auxiliary digunakan dengan tepat, keberadaanya dapat membantu fungsi dominan.

Selanjutnya, fungsi Tertiery adalah fungsi yang kurang matang (dewasa) dan sering disebut sebagai Child. Penggunaan fungsi ini tidak sesering 2 fungsi sebelumnya, namun ia akan muncul ketika seorang individu menghadapi beberapa persoalan. Terakhir, ada fungsi inferior yang merupakan fungsi terakhir dari 4 fungsi kesadaran. Fungsi inferior dikatakan sebagai sumber kekhawatiran seseorang, karena fungsi ini merupakan fungsi paling lemah yang disadari oleh seorang individu dari 4 fungsi utamanya. Selain itu, fungsi inferior biasanya bertentangan atau berkebalikan dengan fungsi dominan.

Dua fungsi pertama (dominan dan auxiliary) sudah berperan sejak kita kecil dan menuju dewasa. Sedangkan, dua fungsi terakhir (Tertiery dan Inferior) akan disadari setelahnya dan ketika dua fungsi pertama tidak dapat mengatasi suatu persoalan.

Selain berdiskusi mengenai Psychological Types, pada tulisan ini kita akan mencoba menelaah tipe kepribadian kita untuk eksplorasi diri. Berdasarkan pembahasan diatas untuk mengetahui tipe kepribadian kita, kita perlu mengetahui urutan 4 fungsi utama yang kita miliki dari 8 fungsi kognitif yang ada (Fi, Fe, Ti, Te, Si, Se, Ni, dan Ne). Guna mengetahui perbedaan antara 8 fungsi kognitif yang ada, kita dapat melihat deskripsi singkat mengenai perbedaan 8 fungsi kognitif dibawah ini:

Judging Function:

-Introverted Feeling (Fi): Orang yang memiliki fungsi Fi sebagai fungsi utamanya biasanya dapat merefleksikan perasaan pada dirinya. Mereka berfokus pada apa yang ada di dalam dirinya dan sangat menghargai nilai-nilai yang mereka pegang. Mereka cenderung menyimpan nilai-nilainya untuk diri mereka sendiri.

-Extroverted Feeling (Fe): Extroverted feeling cenderung merupakan orang yang mengutamakan keharmonisan dan keselarasan dengan orang-orang disekitarnya. Tipe ini cenderung memiliki tingkat kepedulian yang tinggi dengan orang-orang di sekitarnya. Bahkan, sering kali mementingkan kebutuhan orang lain. Oleh karena itu, orang yang memiliki dominan Fe umumnya terlihat ramah dan mudah berteman.

- Introverted Thinking (Ti): Orang dengan Introverted Thinking sebagai fungsi utamanya cenderung memiliki analisis yang mendalam pada suatu hal, sehingga mereka cukup baik dalam mengesampingkan hal-hal yang tidak begitu penting bagi mereka. Aktivitas- aktivitas yang dilakukan oleh tipe ini akan didasari pada berbagai pertimbangan intelektual yang cenderung dituntun oleh kriteria internal. Mereka tidak terlalu memiliki ketertarikan pada peristiwa dunia luar. Walau begitu tipe ini merupakan sosok yang cermat.

-Extroverted Thingking (Te): Orang yang memiliki fungsi utama Extroverted Thinking cenderung menganalisa dengan lebih sederhana, sehingga mereka dapat membuat keputusan secara cepat dan mengorganisir pemikiranya secara efektif serta dapat menyampaikanya dengan baik. Kegiatan mereka didasarkan oleh pertimbangan intelektual yang dituntun oleh kriteria eksternal. Tipe ini senang pada prinsip praktis yang kemudian dapat diterapkan pada setiap kondisi dengan melibatkan diri mereka sendiri.

Perceiving Function:

-Introverted Intuitive (Ni): Introverted Intuition lebih memperhatikan hasil yang dilepas oleh objek eksternal dibanding memperhatikan kemungkinan-kemungkinan eksternal saja. Selain itu, tipe ini cenderung memperlakukan suatu gagasan atau wawasan sebagai objek nyata. Mereka biasanya melihat dunia dalam gambaran besar dengan menyatukan pemikiran-pemikiran yang ada hingga membentuk suatu pola yang terfokus. Sehingga, sering kali mereka dapat menangkap pola yang akan berulang. Orang dengan fungsi dominan Ni biasanya dikenal sebagai sosok yang inovatif.

-Extroverted Intuitive (Ne): Extroverted Intuitive cenderung didorong oleh proses aktif dan kreatif, seperti menambahkan berbagai opsi pada suatu objek. Sehingga, mereka dapat melihat banyak kemungkinan dan potensi yang dapat terjadi. Hal ini, menjadikan Ne sebagai pribadi yang kreatif dan sigap. Selain itu, orang yang memiliki fungsi dominan Ne umumnya menggunakan intuisi mereka ketika berhadapan dengan realitas luar.

-Extroverted Sensing (Se): Orang dengan fungsi utama Extroverted Sensing melihat dunia pada waktu saat ini. Mereka memberi perhatianya pada realitas objektif dan keadaan yang sesungguhnya dari suatu hal, sehingga kesadaran akan sekitarnya saat ini sangat tinggi. Mudah menangkap apa yang terjadi saat ini. Se juga cenderung menikmati mencari pengalaman baru dengan keberagaman di dalamnya.

-Introverted Sensing (Si): Introverted Sensing dituntun oleh sensasi subjektif yang dibangkitkan oleh stimulus objektif. Mereka cenderung memperhatikan setiap keadaan secara detail dan dapat memanggil ingatan tersebut. Oleh karena itu, tipe ini sering kali mengingat secara detail hal-hal yang terjadi di masa lampau. Si cenderung mendalami apa yang telah mereka miliki dibanding mencari suatu hal yang baru.

Dari 8 fungsi yang sudah dijabarkan secara singkat, untuk menyederhanakan waktu dan pikiran, mari kita lihat tabel yang berisikan 4 fungsi kognitif utama dari setiap 16 kepribadian yang ada di MBTI:

Dari kita semua yang membaca ini pasti setidaknya pernah satu kali melakukan tes MBTI dan mengetahui resultnya. Bahkan, di antara kita ada yang sering kali melakukan tes namun, hasil yang keluar berbeda-beda. Untuk memastikan kembali tipe mana yang paling mendekati diri kita, mari kita lihat satu persatu tipe yang pernah keluar sebagai hasil kepribadian kita dan lihat deskripsi setiap 4 fungsi utamanya. Apakah penjelasan 4 fungsi utama dari tipe kita sesuai dengan diri kalian atau tidak? Kalau tidak cobalah lihat beberapa tipe lainya yang mendekati pribadi kita. Perlu diingat sebelum menelaah dan mencari tipe kepribadian kita dengan instrumen apapun, kita perlu mengenali atau setidaknya meraba diri kita sendiri terlebih dahulu. Carilah dengan berdasarkan kejujuran pada diri kalian sendiri bukan berdasarkan hanya yang kalian inginkan.

Walau MBTI membuahkan banyak keraguan, setidaknya hal ini mungkin dapat sedikit membantu teman-teman yang ingin mendalami tipe kepribadian. Karena, saya sendiri merasa terbantu dalam mengenal diri sendiri dengan mempelajari MBTI dan fungsi kognitif. Saya berharap kita semua tidak bergantung sepenuhnya pada tes online MBTI dan sama-sama dapat mengambil manfaat dari MBTI dengan bijak. Untuk menggunakanya dengan bijak, perlu ditekankan bahwa tes tipe kepribadian seperti ini digunakan untuk mengenali diri bukan untuk melabeli diri ataupun orang lain.

Mungkin itu aja untuk tulisan kali ini. Terimakasih yang udah baca sampai part 2 ini! Rencananya akan ada part 3. Kelanjutan dari tulisan ini mungkin akan berfokus pada cara merangkai 4 fungsi kognitif utama kita menggunakan formula dan ketentuan yang ada. Jadi, kita bisa mencari tipe kita langsung berdasarkan fungsi kognitif, tanpa melalui tes. Bagi yang ingin mengetahui cara-caranya, ditunggu ya!

Murray stein, 2019, Jung’s Map of the Soul: An Introduction.

Mike Rush, 2019, An Evaluation of Jung’s Psychological Types and their Relationship to Psychopathology.

Farida Agus Setiawati, Agus Triyanto, dan Nanang Erma Gunawan, 2015, “Implementasi MBTI Untuk Pengembangan Karir Mahasiswa: Studi Perbedaan Tipe Kepribadian Pada Mahasiswa Bimbingan Konseling”.

Revisiting Jungian Typology | by Zhannya | Medium

https://www.wellandgood.com/what-are-mbti-functions

Seberapa Akurat Tes Kepribadian Populer “MBTI” Bisa Dipercaya? Halaman all — Kompas.com

The History of Katharine Briggs, Isabel Myers, and the MBTI® | Truity

Apa itu MBTI? Berikut Penjelasan dan Kritik Terhadap Teori — LadyBird Journal

--

--

No responses yet